Kamis, 19 Sep 2024
Teknologi

Meneropong Prospek Saham Teknologi pada Semester II 2024

Emiten sektor teknologi menarik dicermati, mengingat sektor ini cukup sensitif terhadap kebijakan suku bunga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Emiten sektor teknologi menarik dicermati, mengingat sektor ini cukup sensitif terhadap kebijakan suku bunga. Seiring meningkatnya biaya pendanaan, investor kini memprioritaskan fokus terhadap profitabilitas perusahaan.

Di dalam negeri, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah menyatakan minatnya untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Aksi tersebut tampaknya dilakukan untuk memberikan kepercayaan bagi investor mengenai kelangsungan usaha perusahaan.

GOTO telah menerima persetujuan untuk melakukan penyertaan senilai USD 200 juta atau Rp 3,2 triliun. Di sisi lain, BUKA sudah menyatakan minatnya untuk melakukan buyback, tetapi saat ini masih berdiskusi dengan manajemen dan pemangku kepentingan.

“Kami melihat hal ini sebagai langkah positif ke depan bagi kedua perusahaan karena hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan nilai kepada pemegang saham-nya,” ujar Analis Mirae Asset, Christopher Rusli dalam risetnya, dikutip Minggu (21/7/2024).

Dalam catatannya, Christopher menerangkan bahwa GOTO kembali ke mode pertumbuhan sambil mempertahankan profitabilitas. Hasil kinerja GOTO pada kuartal I 2024 beragam, dengan peningkatan GTV sebesar 20% YoY tetapi EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) tercatat negatif sebesar Rp 102 miliar. Meski begitu, perusahaan tetap optimis untuk mencapai EBITDA positif yang disesuaikan pada 2024.

“Kami mengantisipasi 2Q24 mungkin lebih lemah karena libur Lebaran dan berkurangnya daya beli. Kami juga memperkirakan segmen GTF akan tetap tumbuh namun tidak dengan kecepatan yang sama seperti pada kuartal I 2024 terutama karena faktor musiman yang berdampak pada pertumbuhan saldo pinjaman yang lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya,” jelas Christopher.

Sementara, BUKA terus mencatatkan pertumbuhan profitabilitas BUKA tercatat terus meningkat. Hasil kinerja BUKA pada kuartal I 2024 melampaui ekspektasi, mencapai EBITDA positif yang disesuaikan sebesar Rp 15 miliar. Perusahaan terus menargetkan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 200 miliar pada akhir tahun 2024, didorong oleh peningkatan margin kontribusi.

Sentimen Positif
“Pada kuartal II 2024, kami mengantisipasi BUKA akan menunjukkan hasil yang baik, didorong oleh pertumbuhan kecil dalam operasi O2O dan vertikal khusus dengan tingkat penerimaan yang tinggi, seperti Itemku,” ungkap Christopher.

Saat ini, BUKA diperdagangkan pada EV negatif karena cadangan kas yang besar dan tidak adanya hutang. Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengantisipasi bahwa peningkatan kinerja yang berkelanjutan akan secara bertahap mengubah EV menjadi positif, yang dapat berdampak positif pada nilai saham.

“Secara keseluruhan, kami melihat GOTO dan BUKA secara konsisten mengalami peningkatan kinerja. Kami percaya bahwa sentimen positif terhadap sektor teknologi diperlukan untuk mendorong kenaikan harga saham dan kami memperkirakan potensi penurunan suku bunga di semester II 2024 akan menjadi katalis utama untuk perbaikan sentimen,” tutur Christopher.

Oleh karena itu, lanjut Christopher, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan peringkat netral untuk sektor ini hingga terjadi perubahan lebih lanjut. Mirae Asset Sekuritas memiliki rekomendasi BUY untuk GOTO dan BUKA dengan TP masing-masing Rp 80 per saham dan Rp 160 per saham.

Sumber: “https://www.liputan6.com/saham/read/5649652/meneropong-prospek-saham-teknologi-pada-semester-ii-2024?page=2”



Baca Juga