Kota Metro -GribjayaLampung.com-Sebuah banner besar bertuliskan Festival Putri Nuban 2023 terpajang di pusat kota Metro, lengkap dengan foto jajaran pimpinan Kota Metro periode sebelumnya, termasuk Wali Kota Wahdi dan Wakil Wali Kota Qomaru Zaman. Banner tersebut menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat, terutama karena saat ini Kota Metro telah memiliki pimpinan baru hasil Pilkada 2024.
Festival Putri Nuban sendiri merupakan agenda budaya tahunan yang digelar sejak 9 hingga 25 Juni 2023, dengan tema “Mewujudkan Generasi Emas Metro Cemerlang dan Pembangunan Berkelanjutan”. Namun, yang menjadi sorotan adalah mengapa banner tersebut masih terpampang hingga pertengahan Juni 2025, padahal masa jabatan tokoh-tokoh dalam foto tersebut sudah berakhir.
Tak sedikit warga yang mempertanyakan maksud dan tujuan pemasangan kembali atau pembiaran banner tersebut. Beberapa menilai hal ini bisa memicu tafsir yang beragam, mulai dari nostalgia politik, kelalaian pengawasan reklame, hingga dugaan adanya upaya adu domba antara kepemimpinan lama dan yang baru.
“Kalau memang hanya kelalaian, kenapa tidak segera dicopot? Tapi kalau ini disengaja, bisa saja ini bentuk sindiran atau bahkan provokasi,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Di sisi lain, belum ada keterangan resmi dari pemerintah kota terkait keberadaan banner lawas tersebut. Apakah ini murni bagian dari dokumentasi sejarah kegiatan budaya atau ada motif lain di baliknya?
Dalam dunia politik dan pemerintahan, simbol visual seperti banner bukan sekadar pajangan. Ia bisa menjadi pesan, sinyal, atau bahkan manuver komunikasi politik. Apalagi jika menyangkut wajah-wajah yang pernah memegang kekuasaan.
Pertanyaannya sekarang: siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan atau pembiaran banner ini? Dan apakah pihak penyelenggara atau dinas terkait menyadari potensi tafsir politik di baliknya?